Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep menjalin kerja sama strategis dengan PT. BISI International Tbk, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, dan Kepala Desa Sumbernangka. Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan memperkuat hilirisasi komoditas jagung di wilayah Sumenep.

Kabupaten Sumenep merupakan salah satu daerah dengan potensi besar dalam produksi jagung. Namun, tantangan yang dihadapi adalah nilai tambah komoditas jagung yang belum optimal. Dengan adanya kerja sama ini, DKPP Sumenep berharap dapat menciptakan ekosistem yang mendukung peningkatan produktivitas, kualitas, dan daya saing jagung lokal.

Hilirisasi jagung menjadi kunci utama untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani. PT. BISI akan memberikan dukungan berupa benih jagung unggul serta pendampingan teknis kepada para petani. Sementara itu, PT. Charoen Pokphand akan berperan dalam menyerap hasil panen jagung untuk kebutuhan industri pakan ternak. Kepala Desa Sumbernangka juga turut aktif dalam memobilisasi petani serta memastikan program berjalan sesuai rencana di tingkat lokal.

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyatakan bahwa MoU ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk mendukung para petani agar dapat meningkatkan hasil panen mereka sekaligus mendapatkan harga yang lebih kompetitif di pasar,” ujarnya.

Direktur Utama PT. BISI, menambahkan bahwa pihaknya optimis dengan keberhasilan program ini. “Dengan benih unggul dan teknologi pertanian yang tepat, kami yakin petani jagung di Sumenep dapat meningkatkan hasil panen hingga 30% dibandingkan metode konvensional,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan PT. Charoen Pokphand, mengungkapkan pentingnya kerja sama ini dalam memenuhi kebutuhan industri. “Kami siap menyerap hasil panen petani dengan harga yang bersaing, sekaligus memberikan kepastian pasar yang selama ini menjadi kendala bagi petani lokal,” tuturnya.

Kerja sama ini diharapkan memberikan dampak positif, baik secara ekonomi maupun sosial. Petani tidak hanya mendapatkan akses ke benih unggul dan pendampingan, tetapi juga jaminan pasar yang stabil. Selain itu, desa Sumbernangka sebagai pilot project akan menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Sumenep.

Program hilirisasi jagung ini juga sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat, Kabupaten Sumenep diharapkan mampu menjadi sentra produksi jagung yang unggul dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.

MoU antara DKPP Sumenep, PT. BISI, PT. Charoen Pokphand, dan Kepala Desa Sumbernangka ini adalah awal yang baik untuk memajukan sektor pertanian lokal. Ke depan, kerja sama seperti ini perlu terus ditingkatkan untuk mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat petani di Indonesia.